Suara Setia Laila
Dari kejauhan
Sayup kedengaran
Suara demi suara panggilan
Menenang jiwa dari keliaran
Terduduk, lagi terkedu
Terdiam, merentas masa lalu
Tertanya, suara apa itu
Tersentak, berdebar-debar kalbu
Dihimpit gelisah
Diburu resah
Selagi tak diendah
Panggilan tanpa lidah
Perlahan-lahan, berlari
Di kedamaian dinihari
Dan berenang, mencari
Suara apa memanggil tadi
Kian dijejak, kian dahaga
Alangkah indahnya tak terkira
Kalau diketahui para raja
Pedang dihunus demi merampasnya
Kerap amat panggilan itu
Peka tak peka, itulah pintu
Adakala dosa penyebab tamu
Setelah sesal, lalu diri buntu
Syahdu, mengenang panggilan
Setia, walau alpanya insan
Meski salah seperti buih di lautan
Tetap sentiasa dialu-alukan
Di balik kelamnya laila
Penuh harap fakir meminta
Selain diampun sekalian dosa
Tak terhijab wajah yg mulia
MBH, 14-09-14 / 02:38