Sunday, 14 September 2014

Suara Setia Laila


Dari kejauhan

Sayup kedengaran
Suara demi suara panggilan
Menenang jiwa dari keliaran

Terduduk, lagi terkedu
Terdiam, merentas masa lalu
Tertanya, suara apa itu
Tersentak, berdebar-debar kalbu

Dihimpit gelisah
Diburu resah
Selagi tak diendah
Panggilan tanpa lidah

Perlahan-lahan, berlari
Di kedamaian dinihari
Dan berenang, mencari
Suara apa memanggil tadi

Kian dijejak, kian dahaga
Alangkah indahnya tak terkira
Kalau diketahui para raja
Pedang dihunus demi merampasnya

Kerap amat panggilan itu
Peka tak peka, itulah pintu
Adakala dosa penyebab tamu
Setelah sesal, lalu diri buntu

Syahdu, mengenang panggilan
Setia, walau alpanya insan
Meski salah seperti buih di lautan
Tetap sentiasa dialu-alukan

Di balik kelamnya laila
Penuh harap fakir meminta
Selain diampun sekalian dosa
Tak terhijab wajah yg mulia

MBH, 14-09-14 / 02:38

0 comments:

  © Blogger template The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP